Thursday, May 8, 2008

Saya Menolak Kenaikan Harga BBM

(Dialog Imajiner antara Aku (yang belagak wartawan) dengan Saya (warga masyarakat/ibu rumah tanga)

Sinyal pemerintah yang akan menaikkan harga BBM menimbulkan pro kontra di masyarakat. Di kalangan ekonom dikatakan bahwa kenaikan ini tidak terhindarkan karena meroketnya harga minyak dunia. Namun jelas di kalangan masyarakat tidak mampu dan menengah akan berteriak tidak setuju. Memang akan sangat sulit menjelaskan logika minyak dunia yang sedang naik terus sementara diketahui juga Idnonesia merupakan negara penghasil minyak.
  • Aku: Kenapa Anda menolak harga BBM?

Saya: Ya..karena kalo BBM naik pastinya harga-harga lainnya ikut merembet naik..dan itu memberatkan saya

  • Aku: tapi ini kan demi keuangan negara..?
Saya duh..kok ibu rumah tangga kayak saya harus mikirin keuangan negara. Yang saya tahu tuh, negara kita penghasil minyak..
  • Aku: tapi kan, harga minyak dunia naik dan Indonesia tidak bisa menolak?
Saya: Lha itu dia, kenapa kita ikut-ikutan minyak dunia lha wong kita penghasil minyak, gimana tho..?
  • Aku: Kalo tidak naik akan memberatkan APBN..?
Saya: Nah itu dia lagi, kok saya harus mikirinAPBN..wong ngurusin susu anak aja udah mumet
  • Aku: Kalo anda menolak karena tidak mampu, anda bisa mengajukan sebagai orang miskin nanti dapet BLT..?
Saya: Lha kenaikan BBM aja saya ga setuju apalagi BLT-nya..
  • Aku:..?? (mikir dulu ya...)
bersambung....
(wawancara terputus karena si ibu mau nyusuin anaknya.. dam si wartawan mikir dulu )

INFO

untuk informasi...
Sejak diambil alih oleh Mr. J , aku ga diminta nulis Pena lagi...
tapi ini membuatku jadi mandul ide..., mandul menulis dan jadi gagap menulis lagi
Untuk selanjutnya, aku mau coba bikin feature..ditunggu ya..semoga bisa lancar...

Pengembang Nakal

Ternyata di Purwokerto ini ada juga pengembang nakal. Biasanya aku mendengar kisah pengembnag nakal hanya di kota-kota besar yang cukup pesat pembangunan propertinya, eh di sini nemu juga.
Ceritanya pada akhir 2007 lalu kami berencana mengambil perumahan. Setelah mengunjungi kantor pemasaran 3 kali..akhirnya kami putuskan untuk mengambil perumahan itu. Bahkan orantuaku ikut mengambil.
Untuk memesan tempat kami harus membayar 1 juta untuk setiap kavling yang dipesan. Dengan janji pada sekitar bulan Maret /April, bangunan dah jadi dan bisa dialkukan akad kredit. Tunggu punya tunggu ternyata sampai bulan April kemarin belumada satupun yang terbangun. Bahkan pembangunan tahap sebelumnya juga terjatung-katung.
Duh padahal kami sudah membayar satu juta untuk pesan kavling. Akhirnya aku pun berusaha mencari rumah si pengembang itu. Ketemu....
Pertama, aku sms dan telpon, ga pernah diangkat dan terlihat menghindar. Kemudian kami datangi rumahnya siang hari ..kosong...
Lalu, aku berusaha mendatangi rumahnya pagi hari..ketemu..dijanjikan minggu ini akan diurus untuk membayar kembali uang kami...dan aku akan dihubungi....
tunggu punya tunggu, tiada telpon atau kontak yang menghubungi...
aku datangi lagi rumahnya di pagi hari...Ketemu..dan langsung aku tagih..
dapat 800 ribu, dan masih kurang 200 ribu.m janjinya akan segera dibayar.
2 hari kemudian aku kesana lagi untuk nagih, janjinya akan ditransfer...
Saat itulah aku ketemu dengan beberapa orang yang jadi korban 'pengembang nakal' ini. Ternyata banyak yang nasibnya lebih buruk dari aku...ada yang nagih 5 juta, ada yang 3,5 juta bahkan ada yang sampai ratuasn juta...buzet gila juga nih orang..
Sampai saat ini, belum ada transfer dari pengembang yang suak berjanji itu.
Untuk informasi...pengembang itu membangun Perumahan Puspa Harmoni dan Griya Sarana Mukti yang terletak di Ledug-Kembaran Banyumas.
Jadi ati-hati..ya...ternyata pengembang nakal juga ada di Banyumas...